TEMPO Interaktif, Malang - Arema Indonesia sukses mempertahankan supremasi atas Persiwa Wamena dengan kemenangan telak 4-0 dalam lanjutan kompetisi Liga Super Indonesia yang dilangsungkan di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, JawaTimur, Kamis (10/2).
Empat gol tim Singo Edan dipersembahkan oleh Ahmad Bustomi (menit 23), Muhammad Ridhuan (menit 35), dan Ahmad Amiruddin (menit 76 dan 89). Satu gol yang dicetak Noh Alam Shah di menit ke-61 dianulir wasit Ahmad Suparman asal Bandung. Penyerang asal Singapura itu dinyatakan dalam posisi off-side.
Di babak pertama Arema mendominasi pertandingan dengan lima peluang, dua peluang menjadi gol. Sebaliknya, Persiwa mendapatkan tiga peluang di menit ketiga, ke-42 dan 44. Gol Boakay Eddie Foday, kapten Persiwa, di menit ke-12 dianulir wasit karena penyerang asal Liberia itu dalam posisi off-side.
Bertindak sebagai tuan rumah, Arema berinisiatif duluan menyerang. Persiwa meladeninya dengan bermain terbuka dan agresif. Namun, sepanjang babak pertama Arema tampil dominan dengan kombinasi serangan melalui sektor tengah dan sayap kanan. Dominasi Arema terbukti dari lima peluang, dua peluang di antaranya menjadi gol. Sedangkan Persiwa mendapatkan tiga peluang di menit ketiga, ke-42 dan 44.
Dua gol Arema di babak pertama dicetak pemain tim nasional Ahmad Bustomi di menit ke-23. Bustomi berhasil mengeksekusi hadiah tendangan bebas yang diberikan wasit Ahmad Suparman (Bandung) dari jarak sekitar 25 meter di luar kotak penalti dan bola jatuh di sudut kanan gawang Persiwa yang dijaga Galih Firmansyah.
Gol kedua disumbang Muhammad Ridhuan di menit ke-35. Gelandang serang asal Singapura ini sukses menyundul bola hasil tendangan bebas melambung yang dilepaskan Chmelo Roman dari jarak sekitar 20 meter.
Sedangkan tim Badai Pegunungan nyaris menyamakan kedudukan ketika mendapat dua peluang di injury time babak pertama. Bola jatuh dekat garis gawang Arema, tapi beberapa pemain Persiwa kalah cepat berebut bola dengan kiper Ahmad Kurnia. Ahmad, kakak kandung kandung Meiga Kurnia, kiper utama Arema yang kini memperkuat tim nasional U-23 pra-olimpiade, beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang sepanjang 90 menit.
Di babak kedua, Persiwa menaikkan tempo serangan. Boakay dan kawan-kawan nyaris mendominasi, terutama di sektor tengah. Serangan bertubi mengalir dari sayap kanan. Hasilnya, delapan peluang diperoleh.
Salah satu peluang cantik Persiwa berasal dari sundulan Sasa Bacevic yang masih membentur sisi kanan atas mistar gawang Arema di menit ke-56. Sedangkan Arema mendapat lima peluang, termasuk gol Alam Shah di menit ke-61 yang dianulir wasit karena dia dalam posisi off-side. Peluang cantik didapat Alam Shah saat melepaskan tembakan mengarah ke gawang Persiwa di menit ke-50. Namun, bola tipis melewati mistar gawang.
Serangan bertubi Persiwa justru membuahkan keberuntungan bagi Arema. Mengandalkan serangan balik yang cepat, Arema mendapat dua gol tambahan melalui kaki Amiruddin, pemain muda yang masuk menggantikan Musafri di menit ke-46 atau menit pertama babak kedua.
Gol pertama Amiruddin sangat berkelas, hasil ber-“solo karier” setelah bebas dari perangkap off-side dan selanjutnya mengecoh Galih dengan tendangan datang menyilang ke sudut kanan gawang Persiwa.
Dengan kemenangan telak 4-0, maka Arema mendapat dua kesuksesan. Arema sukses menggusur Semen Padang dari posisi kedua klasemen sementara Liga Super Indonesia dengan perolehan 26 poin: 7 kali menang, 5 kali seri, dan 2 kali kalah.
Semen Padang juga mengemas poin 26 dari 14 pertandingan (menang 7 kali, seri 5 kali, dan kalah 2 kali), tapi kalah selisih gol dengan Arema. Perolehan poin Arema berselisih 6 poin dengan Persipura Jayapura, pemuncak klasemen.
“Kami berhasil mendapatkan happy ending di laga terakhir putaran pertama LSI. Ini kemenangan yang sangat indah,” kata Tony Ho, asisten pelatih Arema, kepada wartawan seusai pertandingan.
Kemenangan itu menjadi pembuktian Arema masih terlalu tangguh bagi Persiwa. Anak-anak Wamena belum pernah menang di Kepanjen. Dengan pertandingan sore tadi, Arema dan Persiwa sudah bertemu delapan kali. Total, dengan kemenangan 4-0, Arema berjaya lima kali atas Persiwa.
Empat kemenangan sebelumnya diperoleh tiga kali di kandang dan sekali di Wamena. Di Kepanjen Arema menang 2-1 (Kamis, 22 November 2007), 2-0 (Minggu, 8 Maret 2009), dan 1-0 (Minggu, 6 Desember 2009). Satu kemenangan lagi didapat di Stadion Pendidikan.
Arema yang waktu itu dilatih pelatih asal Belanda, Robert Alberts, sukses menyikat tuan rumah 2-0 pada Minggu, 11 April 2010. Kemenangan ini kian melapangkan jalan Arema ke puncak juara, sekaligus menodai rekor Persiwa yang tak pernah kalah di kandangnya sendiri sepanjang kompetisi Liga Super Indonesia musim 2009-2010.
Sedangkan Persiwa dua kali mengalahkan Arema: 4-1 (Rabu, 14 Maret 2007) dan 1-0 (Rabu, 15 Oktober 2008). Kedua tim bermain seri 2-2 pada laga Senin, 21 Januari 2008, di kandang Persiwa.
Kekalahan 0-4 pun mencoreng tren positif yang diraih Persiwa dari lima pertandingan terakhir. Sebelumnya, tim asuhan Suharno menang empat kali di Stadion Pendidikan dan seri sekali di kandang Persipura Jayapura.
Kemenangan diraih Persiwa dengan menggasak Persija Jakarta 2-0 (Senin, 17/1), PSPS Pekanbaru 2-0 (Kamis, 20/1), Persib Bandung 3-0 (Minggu, 30/1), dan Sriwijaya FC 2-0 (Rabu, 2/2). Di Stadion Mandala, Persiwa berhasil menahan imbang tuan rumah yang juga pemuncak klasemen sementara, Persipura, dengan skor 1-1.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar